Kerupuk Kulit Sapi
Jangek
Kerupuk
kulit sapi Jangek ialah kerupuk yang dihasilkan dari kulit sapi atau kerbau,
yang banyak ditemui di daerah Jangek Sumatera. Cara pembuatan Kerupuk kulit
sapi Jangek masih tradisional dan ialah usaha rumah tangga. Berdasarkan
penelitian, kandungan non gizi (ialah kolesterol, kadar lemak, asam urat dan
ketengikan/kandungan peroksida) pada kerupuk kulit sapi Jangek yang berasal
dari kulit sapi ataupun kulit kerbau, tak ditemui adanya senyawa kolesterol.
Hal ini dimungkinkan karena pada cara kerja pengolahan kulit menjadi kerupuk
kulit sapi jangek, mengalami sebagian kali perlakuan panas, misalnya perebusan,
penjemuran dan penggorengan. Kadar lemak kerupuk yang telah digoreng ialah
sebesar 31,81% (kerupuk kerbau) dan 32,44% (kerupuk sapi). Kadar Protein
sebesar 63,90% (kerupuk kerbau) dan 64,71% (kerupuk sapi). Kandungan asam urat
pada 100 gr kerupuk kulit sapi jangek yang berasal dari kulit sapi terdapat
0,64-0,7 mg kadar asam urat, menampilkan adanya pengendapan asam urat pada
kulit yang ialah produk akhir dari metabolisme asam nukleat dan senyawa purin.
Bagi penderita asam urat, dianjurkan untuk tak mengkonsumsi kerupuk kulit sapi
jangek. Bilangan peroksida sebesar 1,0 mg/kg bahan kerupuk kulit sapi jangek sesudah
disimpan 4-5 pekan pada suhu ruangan. Meski pada pengamatan dengan menerapkan
HPLC (High Performance Liquid Chromatography), terdeteksi kadar triolein dan
diolein yang cukup tinggi bagus pada kerupuk kulit sapi jangek ataupun kulit
kerbau, yang berasal dari minyak goreng ketika cara kerja penggorengan sebanyak
dua kali. Minyak goreng hal yang demikian terperangkap dalam pori-pori kerupuk.
Proses Pembuatan
Kerupuk kulit sapi jangek
Pembuatan
kerupuk kulit sapi jangek amat mudah dijalankan dan tak membutuhkan bahan yang
mahal. Cara pembuatan kerupuk kulit sapi jangek pada lazimnya ialah pemilihan
kulit sebagai bahan baku kulit (harus dari kulit yang sehat, bukan dari ternak
yang sakit, kulit bersih dan tak busuk), pencucian (washing) untuk membersihkan
sisa kotoran yang masih merekat, perendaman jika kulit berasal dari kulit
awetan atau kulit kering (selama 24 jam dalam air bersih) supaya kulit kering
menjadi berair seperti kulit segar, pengapuran (liming) (direndam dalam larutan
kapur tohor (Ca(OH)2 supaya kulit membengkak, lapisan epidermis dan bulu mudah
dihilangkan serta untuk menuingkatkan energi kembang dan kerenyahan kerupuk kulit
sapi jangek), membuang kapur (deliming), mencuci kulit dengan air mengalir
supaya sisa kapur hilang, pengerokan bulu (terpenting dari kulit sapi, kerbau
dan kelinci), perebusan (boiling) pada suhu dan waktu tertentu layak macam
kulit supaya kulit matang, pemotongan kulit layak selera, perendaman dalam
bumbu (lazimnya ialah garam dan bawang putih), penjemuran dibawah sinar
matahari sampai kering, penggorengan (dijalankan 2 tahap, ialah dengan minyak
yang tak terlalu panas (suhu 80oC) kemudian dimasukkan dalam minyak yang panas
(suhu 100oC) sampai kerupuk kulit sapi jangek mengembang dengan total. Cara
selanjutnya ialah pengemasan dalam kantong plastik serta pemasaran.
Kerupuk Rambak
Kulit Kerbau atau Kulit Sapi.
Kulit
kerbau atau kulit sapi yang lazimnya dipakai sebagai bahan baku. Kerupuk rambak
kulit, dari 1 lembar kulit sapi atau kulit kerbau dapat menciptakan 6 kg
kerupuk rambak. Kulit mentah yang utuh diiris menjadi empat komponen. Kulit
direbus sekitar 15 menit sampai bulu dan kulit luar mudah dikelupas. Kulit
dikerok dengan menerapkan pisau sampai bersih, dipotong-potong segi empat
kurang lebih 10 cm, lalu direbus kembali sampai matang. Cara selanjutnya ialah
pendinginan dan pembersihan serta pengambilan daging yang masih merekat di
kulit. Kulit dipotong kecil-kecil sekitar 2 cm, dijemur kurang lebih 2-3 hari.
Sekiranya kulit tak dijemur sampai kering dapat membuat kerupuk hancur pada
ketika penggorengan. Cara terakhir ialah cara kerja penggorengan dan pemberian
bumbu. Cara inilah yang paling susah, karena penggorengan akan menentukan
kerupuk yang mengembang dan renyah meskipun pemberian bumbu (bawang putih dan
garam) akan menentukan merata atau tidaknya bumbu. Pemberian bumbu dijalankan
pada ketika kerupuk telah mulai mengembang, dengan mengurangi minyak goreng
sampai setengahnya dan menurunkan suhu penggorengan, supaya tak terjadi letupan
yang diakibatkan adanya bumbu sehingga tak berbahaya penggoreng serta supaya
kerupuk tak rusak. Penggorengan memakan waktu sampai 8 jam.
Kerupuk
kulit susah mengembang sehingga harus digoreng sebanyak dua kali. Penggorengan
pertama dengan minyak goreng bersuhu rendah kemudian dimasukkkan kedalam wajan
atau penggorengan yang berisi minyak goreng panas, untuk mendapatkan kerupuk
kulit yang mengembang dengan total. Kerupuk rambak kulit yang berkwalitas
lazimnya dipasarkan seharga Rp. 50.000 sampai Rp. 100.000 / kg. Kerupuk yang
kurang mengembang masih dapat dipasarkan/dipasarkan yang lazimnya untuk sayur.
Pengapuran
(liming) ialah salah satu cara kerja pembuatan kerupuk rambak kulit yang amat
mempengaruhi kwalitas kerupuk rambak yang akan dihasilkan. Tujuan cara kerja
pengapuran ialah untuk penghilangan globular protein, perontokan bulu dan
membengkakan kulit sehingga mempermudah cara kerja selanjutnya terpenting untuk
mengoreksi kwalitas lahiriah, kimia dan organoleptic kerupuk rambak hal yang
demikian. penelitian mengenai akibat lama pengapuran kepada kadar air, kadar
protein, kadar kalsium, energi kembang dan kwalitas organoleptic kerupuk rambak
kulit sapi. Waktu pengapuran yang kian tinggi akan menciptakan kadar kalsium,
kerenyahan, rasa, dan energi kembang yang kian tinggi, meskipun kadar air dan kadar
protein memberikan skor yang lebih rendah. Lama pengapuran selama 96 jam (4
hari) akan memberikan skor energi kembang dan kerenyahan yang tinggi serta
kwalitas organoleptik rasa yang disukai. Kerupuk rambak hal yang demikian
mempunyai kandungan protein sebesar 6,10%, kadar air sebesar 0,11%, kadar
kalsium sebesar 1,88%, energi kembang 372,12%, skor kerenyahan 5,38 dan skor
rasa 6,89. Kian lama cara kerja pengapuran, karenanya cara kerja penghilangan
globular protein ataupun perontokan bulu dapat berjalan dengan bagus, yang
mengakibatkan sebagian lemaktersabun menjadi sabun kalsium yang tak larut dalam
air, sehingga air akan susah terserap dalam kulit dan hal ini akan meningkatkan
energi kembang dari kerupuk rambak kulit sapi yang dihasilkan.
kerupuk
rambak kulit kerbau masih mempunyai kandungan protein yang cukup tinggi dan
asam amino terbanyak ialah glisin. Kandungan protein kerupuk rambak kulit
kerbau lebih tinggi ketimbang daging namun kwalitas proteinnya lebih rendah
diperbandingkan dengan daging. Mutu kimia kerupuk rambak kulit kerbau sebelum
digoreng dan sesudah digoreng ditelaah (dari 2 sampel) menampilkan Kadar air
mengalami penurunan ialah sebesar 6,53 – 3,27% dan 5,78 – 3,00%, kadar protein
menurun dari 81,09-77,23% dan 79,22%-75,59% meskipun kadar lemak meningkat
ialah sebesar 8,14-14,94% dan 10,66-16,22%. Mutu lahiriah juga ditelaah dan
menampilkan peningkatan, dilihat dari berat, volume, panjang dan volumenya.
Analisa
ekonomi usaha pembuatan kerupuk rambak kulit kerbau ternyata ialah suatu usaha
yang menguntungkan. Studi kasus pada salah satu industri kulit di pulau Jawa,
Indonesia, menerangkan bahwa analisa ekonomi yang dijalankan dengan
mengidentifikasi segala tarif yang timbul pada ketika pembuatan kerupuk rambak
kulit kerbau sampai dengan cara kerja penjualan. Harga pokok produksi kerupuk
rambak kulit kerbau di industri hal yang demikian ialah Rp. 66.708 per kg, dan
margin kontribusi sebesar Rp. 869.588 per bulan.
Kulit
kerbau yang dipakai sebagai bahan baku pembuatan kerupuk rambak kulit dapat
diambil dari lapisan kulit yang berbeda, ialah stratum papilare dan stratum
retikulare, seperti pada penelitian Sabtu, Soemitro dan Soeharjono (2000),
bahwa sifat lahiriah, kimia dan organoleptic kerupuk rambak kulit kerbau yang
dihasilkan dari stratum papilare sama dengan stratum retikulare. Mutu sifat
lahiriah dan organoleptik dipengaruhi oleh lama perebusan dan lama pengungkepan
, yang terbaik jika direbus selama lebih dari 60 menit pada suhu 90oC dan
diungkep minimal selama 6 jam pada suhu 120oC.
Untuk
Pemesanan Kerupuk Rambak Silahkan menghubungi pak Rahmat 0812-8113-5665
Gimanna caranya supaya krupuk kulit pas di goreng gak ngerut lagi dan dan keras serta renyah
ReplyDeleteyaelah malah promosi judi :(
ReplyDeleteApa tantangan utama dalam proses penggorengan kerupuk kulit? Regards Telkom University
ReplyDelete