Monday, August 6, 2018

Produsen dan Agen Kerupuk Kulit Rambak Sapi Mentah di Bekasi



Tangan ibu-ibu rumah tangga itu nampak cekatan menggunting dan memotong lembaran kulit sapi, yang hendak dimasak untuk bahan baku kerupuk rambak sapi mentah. Sembari duduk di lantai, kaum ibu yang sehari-hari mengais rezeki sebagai energi kerja penggunting/pemotong kulit sapi untuk bahan baku pembuatan kerupuk rambak sapi mentah, itu sekali-sekali nampak berkelakar sesama rekannya. Kini, tak kurang terdapat 39 perajin UKM kerupuk rambak di Desa Kauman, Kecamatan Bangsal, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, yang sampai kini ini terus menggeliat sebagai potret energi ekonomi rakyat. Tak hanya pemilik usaha kerupuk rambak sapi mentah yang menikmati barokah, namun juga warga sekitar yang menjadi energi kerja pada UKM itu.

Produsen dan Agen Kerupuk KUlit Rambak Sapi Mentah di Bekasi

Nurul merasa mujur, usaha kerupuk rambak yang digeluti bersama suaminya berkembang kencang. Kini ia sanggup mempekerjakan 23 pegawai, terdiri atas 11 energi kerja laki-laki dan 12 energi kerja perempuan. Usahanya itupun memberikan sumber penghasilan dan penghidupan kepada orang lain, terpenting warga Kauman. "Awalnya, usaha ini kami kerjakan berdua dengan suami dibantu dengan adik. Alhamdulillah, ketika krismon (krisis moneter) tahun 1997, kami dapat barokah orderan ke rupuk rambak dari Jakarta sebanyak satu ton dengan harga per kilonya Rp 25.000," katanya. Rata-rata per pekan produksi kerupuk rambak yang dihasilkan Afi Perkasa yang dimiliki Nurul Habibah dan Syaiful Fuad itu menempuh delapan kuintal sampai satu ton kerupuk siap goreng. Sekiranya sedang ramai orderan dalam bulan Mei sampai puasa, rata-rata per hari dapat menempuh satu ton kerupuk rambak. Pasarnya tak hanya di Pulau Jawa, namun juga sampai Bali, Kalimantan, dan Sulawesi. "Bahkan, ada pelanggan saya dari Surabaya yang minta kiriman satu minggunya satu ton. Katanya untuk dikirim ke Arab Saudi," kata Nurul. Harga kerupuk rambak kulit sapi siap goreng yang dihasilkan pasangan suami-istri asal Kauman itu, harganya bervariasi dan tergantung kwalitas dan kualitasnya. Harga kkerupuk rambak kwalitas nomor satu Rp 52.000 per kg, kwalitas nomor dua Rp 50.000 per kg, dan kwalitas nomor tiga Rp 49.000 kg. "Keadaan cita rasa kerupuk rambak antara perajin satu dengan yang lain dapat berbeda, karena amat tergantung hasil penggorengan akhir dalam pembuatan kerupuk rambak " kata Syaiful Fuad. Desa Kauman amat populer dengan sebutan kampung penghasil kerupuk rambak Bangsal. Dari tangan-tangan perajin kerupuk rambak inilah Bangsal pun identik dengan kerupuk rambak. "Orang memang mengenal kerupuk rambak Bangsal, namun aslinya kerupuk rambak dari desa Kauman ini," kata Firman (20), perajin kerupuk rambak Rahayu di Desa Kauman. Ongkos energi kerja penggorengan Rp 35.000-Rp 40.000 per hari, energi kerja pengguntingan/pemotongan kulit rambak Rp 25.000-Rp 50.000 per hari, energi penjemuran Rp 15.000 per hari, dan energi pengemasan Rp 12.000-Rp 15.000 per hari. "Kendala yang dihadapi pelaku usaha kecil kerupuk rambak lebih pada cuaca . Sekiranya cuacanya mendung dan hujan, pengaruhnya pada penurunan produksi," kata Firman. Bahan baku kulit sapi untuk kerupuk rambak, kata Firman, sejauh ini tak ada keadaan sulit yang berarti. Pasokan bahan baku masih lancar. "Suplai bahan baku tak ada keadaan sulit. Lazimnya perajin di Kauman dapat pasokan bahan baku dari Mojoanyar, Purwosari, Magetan dan Surabaya," katanya.

Produsen dan Agen Kerupuk KUlit Rambak Sapi Mentah di Jakarta


Cara pembuatan kerupuk rambak, tak mudah. Sebelum diproses menjadi bahan baku kerupuk rambak siap goreng, terpenting dahulu lembaran kulit sapi (ukuran 1 meter sampai 1,5 meter) harus direndam dengan air bercampur gamping selama dua hari di dalam kolam kecil. Sesudah itu dicuci dengan air bersih, sampai tak berbau gamping. Selanjutnya, direbus di wajan besar sampai 7 jam. Selepas itu, dicuci dengan air bersih sampai dingin dan baru dijemur. "Cara penjemurannya tak boleh sampai kering dan keras. Sesudah dijemur, lalu digunting-gunting dan dipotong-potong menjadi stik kecil-kecil atau kotak-kotak kecil," kata Firman. UKM kerupuk rambak kulit sapi yang menjadi salah satu energi ekonomi rakyat, setidaknya mengisyaratkan realitas berkurangnya pengangguran di pedesaan. "Yang pasti mengurangi pengangguran," kata Firman. Adapun UKM Rayahu sendiri mempekerjakan tak kur ang tujuh karyawan dengan hasil produksi kerupuk rambak sia p gore ng per bulannya rata-rata 2,1 ton. "Berdasarkan dapat lebih jika banyak orderan,


Kandungan Gizi Kerupuk Rambak Kulit Sapi Mentah
Sentra hasil penelitian dari Tak Penelitian Penyakit Bermacam-macam Menular , Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, menyimpulkan bahwa kerupuk rabak kulit ialah kerupuk yang paling bergizi diperbandingkan dengan kerupuk nabati (dari tepung tapioka). Kerupuk macam gizi seperti protein, karbohidrat dan lemak serta mineral terkandung didalamnya. Berdasarkan rambak kulit mengandung 82,9 % protein, mineral seperti kalsium, fosfor dan besi terkandung sebanyak 0,04%.
Disarankan SNI-1996 , kerupuk rambak kulit ialah produk makanan ringan yang dihasilkan dari kulit sapi atau kerbau lewat tahap cara kerja pembuangan bulu, pembersihan kulit, perebusan, pengeringan, perendaman dengan bumbu untuk kerupuk rambak kulit mentah dan dilanjutkan dengan penggorengan untuk kerupuk rambak kulit siap konsumsi.

Hati-Hati Terhadap Kerupuk Kulit Rambak Sapi Mentah Yang Berbahaya
Konsumen kerupuk rambak kulit harus berhati-hati, karena bahan yang ditambahkan ketika produksi kerupuk rambak kulit berbahaya bagi konsumen atau kulit sebagai bahan baku berasal dari sisa industri penyamakan kulit yang masih mengandung bahan kimia berbahaya misalnya chromium (Cr). Penelitian pada tahun 2004 di desa Kauman dan desa Mejero Mojokerto Jawa Timur, rata-rata kerupuk rambak dari kulit kerbau yang dihasilkan didaerah hal yang demikian mengandung chromium (Cr) maksimum 4,12 mg/kg yang tentunya berbahaya jika dikonsumsi 4 bungkus atau 80 g dalam satu hari. Chromium mencemari lewat air sumur industri kerupuk rambak di daerah Kauman, ialah sebesar 0,022 mg/l. Penelitian ini menganalisis kadar chromium darah dan air kencing masyarakat yang mengkonsumsi kerupuk rambak dengan masyarakat yang tak mengkonsumsi kerupuk rambak. Pada masyarakat yang mengkonsumsi kerupuk rambak rata-rata kadar Chromium darah (0,15-0,71 μg/l) dan kadar Chromium air kencing (0,36-0,98 μg/l), meskipun masyarakat yang tak mengkonsumsi kerupuk rambak rata-rata kadar chromium darah 0,00-0,25 μg/l dan kadar chromium air kencing (0,00-0,07 μg/l). Kadar Cr dalam darah dan air kencing masyarakat yang mengkonsumsi kerupuk rambak jika diperbandingkan standar normal WHO (Cr darah dan air kencing (0,5 μg/l), yang telah melebihi standart normal kadar Cr darahnya 43,3% dan air kemihnya 73%, hal ini membuktikan bahwa kerupuk rambak yang bahan bakunya berasal dari limbah pabrik kulit tak aman dikonsumsi. Keadaan untuk menerapkan kulit sapi segar sebagai bahan baku kerupuk rambak kulit dan opsi untuk menurunkan kadar Cr pada bahan baku kerupuk rambak dari limbah pabrik kulit dengan cara merendam asam cuka pada cara kerja pembuatannya
Kulit lokal yang kian susah diperoleh karena persaingan permintan untuk industry penyamakan kulit, menyebabkan sebagian industri kerupuk rambak kulit menerapkan kulit impor sebagai bahan bakunya. Kulit impor didatangkan dari Negara Korea dan China, dari pemasok dan pedagang besar yang sanggup mengimpor secara seketika dari luar negeri, yang lazimnya perdagangan kulit impor hal yang demikian dijalankan secara ngumpet-ngumpet (tak dijalankan dipasar-pasar umum). Keadaan yang timbul ialah jaminan kehalalan kulit impor yang akan dihasilkan kerupuk rambak kulit, karena dikhawatirkan berasal dari kulit babi atau dari kulit sapi yang dipotong secara tak halal. Disarankan KH. Abdurrahman Navis, Ketua Bidang Fatwa MUI Jatim, menyuarakan kerupuk rambak kulit haram dikonsumsi jika terbuat dari kulit yang tak terang kehalalannya, ialah kulit dari bangkai (disembelih tak secara Islam), kulit impor dan kulit limbah. Kulit hal yang demikian selain haram untuk dikonsumsi juga dapat mengakibatkan penyakit. Tempat kerupuk rambak kulit yang terbuat dari kulit yang terang kehalalannya karenanya halal untuk dikonsumsi. Fatwa haram rambak ialah salah satu dari 13 keadaan sulit yang dibahas dalam komisi fatwa di

Musyawarah Yang MUI Jatim VIII di Islamic Center, Surabaya pada tanggal 28 Desember 2010.
Fokus yang penting lainnya ialah mengenai sisa minyak goreng sesudah dipakai untuk menggoreng kerupuk rambak kulit. Penelitian Rahayu dan Nurandani (2007), meneliti pada industry pembuatan kerupuk rambak kulit Dwijoyo, Kendal, menciptakan sisa minyak goreng sekitar 500 kg tiap-tiap bulan yang tak dapat dipakai untuk menggoreng kerupuk rambak kulit lagi sehingga sisa minyak hal yang demikian dibuang. Fokus ini amat berpotensi sebagai sumber polusi atau pencemaran lingkungan karena mengandung besi (Fe) sekitar 26,806 mg/l. Treatment yang dijalankan untuk mengurangi keadaan sulit hal yang demikian ialah cara adsorpsi dengan menerapkan zeolite. Efisiensi penyisihan Fe yang paling tinggi pada eksperimen batch diperoleh pada zeolite dengan ukuran 20-40 mesh dan berat media 8 gram sebesar 73,59% dan fokus efluen sebesar 7,08 mg/l. yang dihasilkan belum memenuhi baku kwalitas yang diatur ialah sebesar 5 mg/l.
Untuk Pemesanan Kerupuk Rambak Silahkan menghubungi pak Rahmat 0812-8113-5665

1 comment: