Industri Kerupuk Kulit Rambak Sapi Dorokdok Asli untuk diet sebagai cemilan enak dan sehat

Pernah makan kerupuk rambak sapi dorokdok? Kerupuk ini lazimnya dimakan bersama makanan utama sebagai penambah selera makan. Lazimnya, dimakan bersama menu makanan padang, soto, nasi pecel, sate ayam/kambing dan lain-lain. Bisa juga sebagai camilan, namun harus siap sedia air jika tak ingin rambak itu memacetkan tenggorokan Anda.

Industri Kerupuk Kulit Rambak Sapi Dorokdok Asli sebagai cemilan enak dan sehat

 

Kerupuk rambak sapi dorokdok merupakan camilan yang terbuat dari lemak kulit sapi. Meski kulit sapi sendiri terlalu berharga untuk dihasilkan rambak dan memang tak dapat untuk dimakan. Salah kaprah jika rambak terbuat dari kulit sapi. Supaya dapat menjadi kulit, lemak-lemak yang merekat pada kulit sapi perlu dipisahkan. Nah, ketimbang dibuang, lebih bagus dimanfaatkan menjadi sesuatu yang bernilai. Karenanya lahir lah rambak, makanan yang sehat, bergizi, gurih dan lezat.

Kerupuk kulit sebagian daerah menyebutnya rambak atau jangek ialah kerupuk yang terbuat dari kulit sapi atau kulit kerbau yang diolah dengan diberi bumbu rempah dan penambah rasa. Sesudah mengalami cara kerja perebusan dan pengeringan pada terik matahari lazimnya sekitar 2-3 hari, kerupuk mentah yang kering ini siap digoreng menjadi kerupuk yang siap untuk dihidangkan.

Sektor Industri Rumahan akan produksi kerupuk hal yang demikian , Di Bekasi Jawa Barat terdapat sentra pengolahan kerupuk rambak yang telah ada sejak puluhan tahun lalu. Cara pemilik, Denny mengatakan berguru dari sang kaka yang mencetus ketidakhadiran kerupuk rambak pada tahun 1990-an.

Sesudah penggorengan dan pengepakan kerupuk rambak yang lazimnya diawali pada pukul 14.00 WIB sampai larut malam. Para pegawai nampak cekatan dan gesit. Ada yang bertugas mengawasi tingkat kematangan kerupuk. Ada yang memindahkan kerupuk setengah matang ke wajan untuk tahap akhir. Dikatakan bahwa sapi yang diambil kulitnya haruslah yang berumur satu tahun supaya menciptakan rambak yang gurih.

Pertama-tama, kulit sapi yang telah dilepaskan dari daging sapi, disiram dengan air panas supaya lunak dan terbebas dari kotoran. Kulit lalu dipotong memancang kecil-kecil. Kemudian direbus selama satu setengah jam. Sesudah itu, kulit diangkat untuk menuju tahap penjemuran. Kami mengutamakan cara kerja penirisan air yang terkandung di kulit sapi ketika dipanaskan di terik matahari selama dua hari.

Meski cuaca tak mendorong, barulah ia menerapkan oven untuk mengeringkan kulit sapi. Kerupuk tak memengaruhi rasa, cara kerja pengovenan berimbas kepada warna kerupuk rambak. Kerupuk rambak yang terkena paparan sinar matahari seketika akan berwarna putih muda. Berbeda dengan kerupuk rambak yang masuk dalam pemanasan oven, akan berubah warna menjadi kecoklatan. Meski musim kemarau sedang melanda, ia akan mengerahkan karyawannya untuk bekerja ekstra menjemur kulit sapi. Kulit yang telah dijemur seketika dialihkan ke tahap penggorengan.

Terdapat tiga wajan yang difungsikan untuk menggoreng.Wajan pertama berisi minyak yang akan membasahi potongan kulit sapi. Dalam satu kali penggorengan dapat menghabiskan 19 liter minyak dan 30 kilogram kulit sapi. Sesudah tujuh menit diaduk-aduk di wajan pertama, kerupuk setengah matang dipindahkan ke wajan kedua. Kemudian, kerupuk siap dicelupkan ke wajan ketiga yang berukuran lebih besar. Bahan kerupuk yang tadinya berukuran kecil seketika mengembang membesar dan harus senantiasa dipantau supaya tak gosong. Para pegawai sekali-sekali bertelanjang dada karena suhu di sekitar perapian amat panas. Kerupuk butuh waktu lama, hanya sekitar 15 menit, kerupuk telah siap dikemas.

dianjurkan masyarakat untuk rutin mengkonsumsi kerupuk rambak karena kandungan kalsium dan protein yang tinggi di dalamnya. Rasa gurih tercipta alami dari zat yang ada di kulit sapi. Kami mengimbuhkan bumbu seperti bawang putih, garam, dan penyedap rasa. Kerupuk rambak ini dapat bertahan sampai tiga bulan. Peminat kerupuk rambak akan meningkat jumlahnya tatkala memasuki hari libur sekolah, libur lebaran, dan musim haji.

Kendala Bisnis Kerupuk Kulit Rambak Sapi dorokdok

 

Kendala lain dalam bisinis rambak ialah:

·         Pembuatan kerupuk rambak sering terganggu dengan cuaca yang tak berteman

·         Modalnya 5 kali lipat

·         Cara pasar juga amat ketat

·         Karyawan yang telah mahir melompat ke pengusaha lain

·         Harga bahan baku kencang naik, sementara harga jual produk naik pelan

Proses Pembuatan Kerupuk Kulit Rambak Sapi Dorokdok

 

Sesudah pembuatan kerupuk rambak memang dapat dikatakan agak susah karena selain harus lewat sebagian level cara kerja, tak segala kulit dapat dihasilkan kerupuk. Bahannya pun harus berkwalitas. Pada lazimnya, bahan yang dipakai ialah kulit kerbau atau sapi yang segar ataupun yang telah dikeringkan.

Tahap-Tahap Pembuatan:

·         Kulit sapi dibersihkan dari bulu dan kotoran

·         Dikemas dan siap dipasarkan

·         Dioven selama 7 jam

·         Direbus 4-5 jam

·         Bahan rambak dijemur selama 3 hari

·         Kulit direndam dalam air 1 malam

·         Menggoreng harus menerapkan minyak yang bagus

·         Kulit dipotong-potong kaprah-kaprah 30cm2 per lembar, Direbus selama 4-5 jam

·         Sesudah dingin, kulit dipotong-potong dengan ukuran + 2 X 3 cm, Kulit dijemur sampai kering (+ 3 hari pada ketika cuaca bagus)

·         Kulit yang telah kering diberi bumbu, kemudian dijemur kembali sampai kering

·         Kulit dioven dengan minyak panas + 7 jam

·         Kulit didinginkan selama 10 hari

·         Kulit siap digoreng menjadi kerupuk rambak yang siap dikonsumsi

Kemasan Kerupuk Kulit Rambak Sapi Dorokdok

Sesudah digoreng, kerupuk dikemas dalam beragam macam kemasan:

Harga eceran kemasan paling kecil @ Rp. 400,- sampai Rp. 800,-

Harga eceran 1 ons @ Rp. 10.000,-

Harga eceran ½ kg @ Rp. 50.000,-

Harga eceran 1 kg @ Rp. 100.000,-

Harga grosir 1 kg @ Rp. 95.000,-

Pemilihan Kulit sapi sebagai Kerupuk Rambak Kulit Sapi Dorokdok

Selama cara kerja pembuatan, kulit harus diseleksi, misalnya ada kulit yang belum kering atau pun ada yang busuk. Meski ada kulit yang kurang bagus selama cara kerja, akan menciptakan kerupuk yang tak sedap / pahit, karenanya harus dipilih bahan baku yang berkwalitas.

 memilih bahan baku yang berkwalitas:

·         Bahan baku terbaik ialah kulit kerbau / sapi segar dengan ukuran 40 kg / lembar (dapat menjadi 15 kg kering)

·         Diproses sampai jadi selama + 14 hari

·         Dari bahan kulit berkwalitas dapat dihasilkan kulit rambak seharga:1 kg kulit Sapi dorokdok Rp. 100.000,-